DPRD kota Ambon, Kapolres dan Dandim 1504
bahas insiden Obor Pattimura
AMBON-Komisi I DPRD kota Ambon bersama,
Kapolres pulau Ambon dan pulau-pulau Lease dan Dandim 1504, bahas insiden
bentrokan antar warga tanggal 15 Mei 2012, saat pawai Obor Pattimura. Rapat
pembahasan evaluasi insiden tersebut berlangsung di ruang sidang utama DPRD
kota Ambon. Ketua komisi I DPRD kota Ambon, Syaiful Ali Maskati mengatakan
tujuan rapat yaitu DPRD meminta pertanggung jawaban Kapolres dan Dandim pulau
Ambon terhadap insiden Obor Pattimura.
Pengakuan Kapolres pulau Ambon dan
pulau-pulau Lease, Suharwiyono kepada komisi I DPRD kota Ambon diketahui ada
rencana yang dibuat oleh oknum-oknum tertentu untuk menciptakan bentrokan pada
saat pawai Obor berlangsung. Langkah hukum yang dilakukan saat ini oleh Polisi
yaitu melakukan penyelidikan kesejumlah pihak yang terlibat dalam pawai Obor
Pattimura.
Sementara Dandim 1504 pulau Ambon, Juniras
Lumban Toruan mengaku aparat TNI-Polri yang bertugas mengamankan jalannya pawai
Obor Pattimura telah melakukan pengamanan ketat namun banyaknya warga kota
Ambon yang mencapai ribuan orang dan secara tiba-tiba terjadi bentrokan membuat
aparat keamanan mengalami kesulitan mengendalikan massa.
Selain itu Dandim meminta pemerintah daerah
kota Ambon dan provinsi Maluku untuk mengutamakan koordinasi dalam setiap
pelaksanaan kegiatan yang melibatkan masyarakat umum, karena sejumlah kegiatan
yang digelar tidak ada koordinasi yang baik dari pemerintah daerah dengan
aparat keamanan.
Menurut Maskati dari penjelasan Kapolres
dan Dandim 1504 pulau Ambon, komisi I DPRD kota Ambon menyatakan sikap mendesak
Polri dibantu TNI untuk segera mengungkap pelaku provokator insiden bentrokan
antar warga pada saat pawai Obor Pattimura dan menyampaikan ke publik
pelaku-pelaku yang telah ditemukan dengan status hukumnya masing-masing.
Ditambahkannya warga Maluku dan kota Ambon
saat ini terus bertanya tentang kinreja Polri dan TNI dalam mengamankan kota
Ambon, pasalnya sejumlah kasus bentrokan antar warga belum ada pembuktian dari
kedua institusi keamanan ini tentang pelaku-pelaku yang selama ini menciptakan
kasus bentrokan antar warga di kota Ambon.
Maskati menambahkan opini yang berkembang
selama ini tentang akan berlangsung MTQ nasional di kota Ambon dan kota Ambon
harus aman bukan menjadi alasan utama. Kota Ambon harus aman untuk selamanya. Untuk
menciptakan keamanan kota Ambon yang aman damai TNI-Polri harus bekerja keras
menjaga keamanan dan dibantu oleh warga kota Ambon dengan sikap tidak mudah
terprovokasi isu-isu segelintir orang yang mencoba dengan berbagai propaganda
kejahatannya untuk mengacaukan kembali kedamaian Maluku khususnya kota Ambon.
DMS