Konflik antar warga Pelauw enam orang tewas dan puluhan luka-luka

Konflik lanjutan antar warga negeri Pelauw, kecamatan pulau Haruku, kabupaten Maluku Tengah enam orang tewas akibat kena busur panah, serpihan bom dan senjata tajam, tujuh orang luka berat dan puluhan orang luka ringan serta puluhan rumah terbakar. Konflik terjadi pada Jumat malam pukul 19:30 WIT dan masih berlanjut hingga saat ini. Bentrokan dipicu oleh aksi penyerangan dari sekelompok orang tak dikenal terhadap Hasan Ali Angkotasan, salah satu warga kampung belakang negeri Pelauw.

Akibat penyerangan dengan menggunakan batu dan panah korban mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit Tulehu. Warga kampung belakang negeri Pelauw tidak menerima kejadian tersebut dan langsung melakukan penyerangan terhadap warga kampung depan negeri Pelauw. Akibatnya kedua kelompok saling serang dengan berbagai senjata tajam. Korban luka-luka dari kedua kelompok saat ini sedang dirawat disejumlah rumah sakit di kota Ambon diantaranya RSU Haulussy dan RSU Al-Fatah Ambon.

Kapolres pulau Ambon dan pulau-pulau Lease, Suharwiyono mengatakan telah mengirimkan tambahan personil sebanyak 5 Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari Shabara Perintis ditambah anggota Polsek Pulau Haruku, Brimob Polda Maluku dan TNI dari anggota Koramil pulau Haruku untuk melakukan pengamanan terhadap kedua kelompok warga yang bertikai.
Suharwiyono menambahkan langkah pencegahan yang telah dilakukan Polisi untuk mengantisipasi terjadinya konflik lanjutan yaitu dilakukan penyekatan wilayah dua kelompok warga yang saling berkonflik.

Konflik antar warga Pelauw berawal pada Rabu kemarin. Konflik ini dipicu oleh adanya perbedaan pendapat antar dua warga yaitu warga kampung belakang dan kampung depan negeri Pelauw tentang proses ritual adat Maulid Nabi. Perbedaan pendapat ini terjadi sejak tahun 1980an dan masih berlanjut hingga saat ini.DMS